skip to main |
skip to sidebar
Di dalam FARID BLOG ini terdapat tugas farid membuat blog
Selasa, 31 Mei 2011
BURUNG CIBLEK
Ciblek (Prinia Familiaris)
sekilas tampak tampilan
burung ini kurang
menarik, dengan warna
bulu yang kurang
memikat (berwarna
dominan abu-abu) dan
suara yang monoton
yang sering di
perdengarkan ciblek di
alam, membuat banyak
orang memandang
sebelah mata terhadap
burung ini. Berbeda
dengan sepupunya
Prenjak, yang telah lama
memikat hati bagi
sebagian orang karena
kicauannya yang jika
bersahutan antara jantan
dan betina nampak serasi
dan merdu serta enak di
dengar.
Mungkin ketertarikan awal
orang akan burung ini
adalah karena tampilannya
yang aktraktif dan relatif
lebih mudah di ”rawat” di
bandingkan dengan
burung prenjak yang lebih
sensitif, maka burung
ciblek lebih mudah
” survive”. Sampai saat ini
kita masih dapat dengan
mudah menjumpai
burung ciblek di beberapa
pasar burung dengan
harga yang relatif
’ terjangkau’. Untuk
burung ciblek liar yg
sudah berumur, di pasar
kebayoran baru dan Pasar
pramuka kita dapat
membeli burung tersebut
dengan harga kisaran Rp.
10.000,- sampai dengan
Rp. 20.000,- tergantung
pasokan barang. Untuk
burung ciblek yang masih
lolohan atau masih muda
harganya di patok kisaran
Rp. 25.000,- sampai
dengan Rp. 50.000,-
tergantung kondisi
burung. Cerita akan lain
jika burung tersebut
sudah ’mau bunyi dan
sudah belajar makan
voer ’, dengan kondisi
burung yang sudah
demikian, maka
sepertinya kita akan
dipaksa untuk merogoh
kocek agak dalam. Untuk
burung yang sudah mau
bunyi dan sudah mau
makan voer (sebagai
pakan utama) maka harga
yang dicapai bisa kisaran
Rp. 50.000,- sampai
dengan 100.000,-. Beda
lagi jika ternyata burung
tersebut bermental baik,
yang akan di ketahui jika
burung itu dipertemukan
dan mau bertarung
dengan burung lain,
rasanya harga Rp.
150.000,- akan menjadi
tawaran yang
menggiurkan untuk
kicaumania.
Harga tersebut tentunya
akan beda tergantung
pada waktu dan tempat
juga demand (minat)
terhadap burung ciblek.
Dan akan berbeda lagi jika
kita temui burung dengan
kualitas Istimewa.
Burung kualitas istimewa
disini biasanya bermental
sangat baik, dengan
volume yang diatas rata-
rata burung ciblek pada
umumnya. Tampilannya
juga aktraktif dengan
gerakan lincah saat
berkicau dan menarikan
ekornya untuk
memperagakan tarian
perangnya jika
berhadapan dengan
musuh/burung ciblek
lainnya.
Variasi suara burung
ciblek biasanya senada
dan diperdengarkan
dengan tempo tinggi
(ngotot) dan terus
menerus, sehingga enak
di dengar. Beberapa ciblek
telah dapat di master
dengan suara burung lain.
Istilah suara tembakan,
suara ngebren adalah
istilah yang biasa di
gunakan oleh penggemar
burung ini untuk
menggambarkan suara
burung ciblek yang
sedang berkicau.
Suara tembakan adalah
suara burung saat
memperdengarkan suara
kerasnya secara satu
persatu dengan tempo
nada yang tidak begitu
rapat. Ngebren adalah
suara ciblek yang di
perdengarkan dengan
tempo tinggi/rapat dan
keras. Rasanya jarang kita
temui burung ciblek yang
bersuara ”setengah hati”.
Variasi suara burung ini
akan tergantung pada
kecerdasan burung dalam
menangkap dan merekam
suara burung lain
disekitarnya.
Sebenarnya ciblek
merupakan burung yang
layak kembali untuk
dilombakan pada kelas
tersendiri.sudah
sepantasnya burung ini
tidak lagi di pandang
sebelah mata dan
dianggap sebagai burung
” kelas II”. Burung ini
terkenal memiliki mental
yang baik, kemampuan
aktraktif-nya pun sangat
enak di pertontonkan,
layaknya melihat miniatur
burung petarung seperti
hwa mei yang sedang
bertempur dengan gaya
fighter membuka sayap
dan mengibas-ngibaskan
ekornya turun dan naik
pada tangkringan sebagai
atraksi menekan mental
lawannya. Kriteria
penilaian burung ini dapat
di nilai dari variasi lagu,
mental, gaya saat
menghadapi lawan, serta
tidak lupa kicauan yang
bertempo cepat, tebal dan
tajam.
Mental burung ciblek yang
sudah ’jadi’ tidak perlu di
ragukan lagi. Penulis
beberapa kali menemukan
ciblek yang bermental
sangat baik, yang bukan
saja berani bersahutan
dengan burung sejenis,
namun burung ciblek
yang sudah jadi terkenal
berani berkicau dan
bersahutan dengan
burung yang secara fisik
maupun volume suara
lebih besar.
Tidak saja untuk di
pertandingkan, burung
ciblek juga dikenal sebagai
burung ”master” yang
baik, khususnya untuk
burung kenari,
branjangan, cucak hijau
dan lainnya.
Ini dimungkinkan, karena
burung ini yang akan
” ngotot” berkicau jika
mendengar suara burung
lain, sehingga cocok untuk
masteran burung lain
karena akan berkicau
setiap saat, juga suara
burung ini akan sangat
menonjol dan biasanya di
gunakan sebagai senjata
” tembakan” bagi burung
lomba lainnya.
Peliara ciblek... Lomba
Ciblek.. Siapa takuutttt.... !!!